DJIE SAM SOE
1. TAHAP PENGENALAN
Rumah kuno itu tak lagi berpenghuni. Pagarnya tertutup seng. Ketika didatangi Tempo tiga pekan lalu, tampak empat petugas bergantian menjaga rumah. Di rumah inilah Liem Seeng Tee, pendiri HM Sampoerna, mengawali sejarah pada 1927.
Beralamat di Jalan Ngaglik, Surabaya, rumah ini—selain menjadi tempat tinggal—dulunya berfungsi sebagai gudang tembakau dan pabrik rokok. Selama lima tahun Seeng Tee menguji berbagai campuran rempah dan cengkeh di rumah ini. Dji Sam Soe salah satu produknya. Dari rumah ini pula Dji Sam Soe mulai diproduksi secara masif.
2.TAHAP PERTUMBUHAN
Formula rokok ini dibuat 15 tahun sebelumnya, saat Seeng Tee masih bekerja di pabrik rokok kecil di Lamongan. Tugasnya kala itu meracik dan melinting rokok. Belakangan, racikannya menjadi cikal-bakal formula Dji Sam Soe.
Penghasilannya di pabrik ditabung untuk menyewa warung di Jalan Cantian Pojok—kini Jalan Pabean Cantian, Surabaya. Berukuran empat meter persegi, beratap ilalang dan bertiang bambu, warung tanpa dinding ini menjual aneka makanan dan minuman. Replika warung itu kini dapat dilihat di House of Sampoerna di Jalan Taman Sampoerna, Surabaya.
Hidup Seeng
Tee tidak cuma bersandar dari warung. Ia dan istrinya, Tjiang Nio, mencampurkan
rempah-rempah, seperti cokelat, vanili, pala, kayu manis, dan cengkeh, ke dalam
tembakau. Campuran ini dilinting dengan tangan menjadi rokok.
Berbekal
sepeda onthel, pria kelahiran Provinsi Hokkian, Cina daratan, itu berkeliling
Surabaya berjualan rokok. Oleh Tjiang Nio, perempuan yang dinikahinya pada
1912, uang hasil usaha itu disimpan di dalam tiang bambu penyangga
rumah. Sebagian tabungan digunakan kembali untuk membeli tembakau. Agar usahanya berkibar, Seeng Tee membentuk badan hukum Handel Maatschappij Liem Seeng Tee pada 1913. Nama ini kemudian menjadi
PT Handel Maatschappij Sampoerna— setelah perang kemerdekaan usai, namanya berubah menjadi PT Hanjaya Mandala Sampoerna.
rumah. Sebagian tabungan digunakan kembali untuk membeli tembakau. Agar usahanya berkibar, Seeng Tee membentuk badan hukum Handel Maatschappij Liem Seeng Tee pada 1913. Nama ini kemudian menjadi
PT Handel Maatschappij Sampoerna— setelah perang kemerdekaan usai, namanya berubah menjadi PT Hanjaya Mandala Sampoerna.
3.TAHAP KEDEWASAAN
Pemilihan kata Sampoerna, kata Elvira Lianita, Manajer External Communication PT HM Sampoerna, memiliki dua makna. Kata itu merupakan ejaan dari kata ”sempurna”. Kedua, kata ”sampoerna” berjumlah sembilan huruf. ”OrangCina percaya sembilan merupakan angka keberuntungan,” katanya.
Kemasan Dji Sam Soe memang sarat dengan angka sembilan. Berasal dari bahasa Hokkian, Dji Sam Soe berarti dua, tiga, dan empat. Bila dijumlahkan, hasilnya sembilan. Logo kemasan berupa sembilan bintang. dari Ngaglik, Seeng Tee pindah ke kawasan Jembatan Merah pada 1932, itu menjadikan Dji Sam Soe terkenal dan setelah Ia membeli bangunan milik Jongens Weezen Inrichting,yang bsebelumnya adalah yayasan panti asuhan milik pemerintah kolonial Belanda. Di atas lahan 1,5 hektare, pabrik sekaligus tempat tinggal dibangun pada 1864.
Sejak itu, usaha Seeng Tee makin moncer. Dengan 1.300 karyawan, produksi pada 1940 menembus 3 juta batang per minggu.Meskipun banyak pesaing usaha rokok- rokok lainnya. Menurut Hermawan Kartajaya, Yuswohady, dan Sumardy dalam buku 4-G Marketing: A 90-year Journey of Creating Everlasting Brands, Dji Sam Soe bahkan pernah menjadi ”mata uang” pedagang masa itu karena nilainya lebih stabil ketimbang mata uang resmi. Permintaannya membeludak. Agen harus menunggu dua-tiga minggu untuk memperoleh pesanan.
4. TAHAP PENURUNAN
Usaha rokok
Seeng Tee berantakan setelah Jepang masuk pada 1942. Ia ditahan dan menjalani
kerja paksa di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pabriknya digunakan buat memproduksi
rokok merek Fuji untuk tentara Jepang. Beruntung, seluruh keluarganya selamat
dalam persembunyian. Seusai perang, pabrik dalam kondisi porakporanda. Harta
keluarga dan perusahaan dirampas Jepang. Satu-satunya aset cuma merek dagang
Dji Sam Soe. Seeng Tee berusaha menata kembali usahanya. Berkat merek ini,
mitra bisnis Seeng Tee kembali berdatangan. Mereka menyuplai cengkeh, tembakau,
dan bahan baku lain.
Perlahan-lahan
Dji Sam Soe kembali berkibar. Pada 1949, pabrik sudah pulih seperti semula.
Situasi ini cuma berlangsung hingga 1956. Setelah Seeng Tee meninggal pada
tahun itu, Sampoerna jeblok. Mesin pelinting tidak beroperasi. Pekerja tidak
mencapai 150 orang. Tiga tahun kemudian, pabrik ditutup karena pailit.
Referensi
http://herususilofia.lecture.ub.ac.id/2012/05/mata-kuliah-pengantar-administrasi-bisnis/comment-page-1/#comments
SEJARAH
Dji Sam Soe 234 untuk saat ini merupakan pemimpin pasar di sektor
Sigaret Kretek Tangan (SKT) dalam medan tempur yang diisi oleh Bentoel
Sejati (Bentoel Group), MinaSpesial (Wismilak Group). Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Dji Sam Soe 234 sebagai produk SKT yang tertua di Indonesia
(sebelum Rokok Cap Mangan Ulo dan Rokok Cap Bal Tiga) serta strategi
promosi dan pemasaran yang gencar. Metode promosi yang digunakan adalah
terutama melalui iklan di TV dan memasang billboard dengan gambar-gambar tentang mahakarya Indonesia.
Dalam pemasarannya, grup distribusi Philip Morris International Indonesia memiliki jaringan distribusi rokok yang terluas di Indonesia, yang menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pedagang asongan, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Pada masa lalu pada bungkus rokok Dji Sam Soe tertulis: "rajangannya halus dan saus anti batuk yang dapat melonggarkan jalannya napas supaya dapat menyaringkan suara. Bila mengisap rokok lain mendapat batuk, mengisap rokok ini segera tahu faedahnya".
Dengan ini kami beritahoekan bahwa Philip Morris International kini hadir di Hindia-Belanda. Kami akan memperkenalkan seboeah merek rokok terbaroe dari Philip Morris International. Dji Sam Soe 234, dengan tembakaoe asli daripada Philip Morris International ditjampoer dengan tjengkeh terpilih jang radjangannja haloes dan saoes khoesoes dari generasi ke generasi soepaja Sedjarah Tjita Rasa Tinggi tetap terdjaga.
http://www.stafaband.co/mp3/download/iklan_dji_sam_soe_mahakarya_indonesia_versi_pengalaman.html
Dalam pemasarannya, grup distribusi Philip Morris International Indonesia memiliki jaringan distribusi rokok yang terluas di Indonesia, yang menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif, sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pedagang asongan, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Pada masa lalu pada bungkus rokok Dji Sam Soe tertulis: "rajangannya halus dan saus anti batuk yang dapat melonggarkan jalannya napas supaya dapat menyaringkan suara. Bila mengisap rokok lain mendapat batuk, mengisap rokok ini segera tahu faedahnya".
1913
Pada tahun 1913, untuk pertama kalinya Philip Morris International datang ke Hindia-Belanda (sekarang Indonesia). Perkenalan produk terbarunya, Dji Sam Soe 234, dengan iklan cetak berbunyi:Dengan ini kami beritahoekan bahwa Philip Morris International kini hadir di Hindia-Belanda. Kami akan memperkenalkan seboeah merek rokok terbaroe dari Philip Morris International. Dji Sam Soe 234, dengan tembakaoe asli daripada Philip Morris International ditjampoer dengan tjengkeh terpilih jang radjangannja haloes dan saoes khoesoes dari generasi ke generasi soepaja Sedjarah Tjita Rasa Tinggi tetap terdjaga.
1932
Dji Sam Soe 234 mulai diekspor ke seluruh Hindia Belanda (sekarang Indonesia). Pada tahun 1932 bahkan sampai saat ini, Dji Sam Soe 234 menjadi dambaan seluruh rakyat Indonesia.1945
Dji Sam Soe 234 mendukung proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 (sampai saat ini masih belum bisa dibuktikan kebenaran tentang keterangan ini).1959
Dji Sam Soe 234 mendukung penuh peranan DKI Jakarta dalam Asian Games ke-4 tahun 1962.1971
Dji Sam Soe 234 terus berkembang menjadi produk rokok yang terkenal. Pada tahun tersebut, Dji Sam Soe 234 diekspor ke seluruh negara di dunia, sehingga Dji Sam Soe 234 begitu terkenal di dunia. Angka penjualannya bahkan melampaui penjualan State Express 555 yang berjumlah 7.500.000.000 batang per tahun, sedangkan penjualan Dji Sam Soe 234 mencapai 10.000.000.000 batang per negara per tahun.1996
Dji Sam Soe 234 membuktikan kesuksesan besarnya. Untuk menambah kesuksesan itu, Dji Sam Soe 234 diiklankan dengan versi Mahakarya Indonesia dengan versi Perahu naga dan Pencak silat serta iklan yang telah terdaftar di Adeater (France Movie Company) versi Hari Raya Idul Fitri dan Tahun Baru Imlek yang menampilkan seni bela diri Kung fu (Cina) dan Pencak silat (Betawi). Budaya Indonesia menjadi terkenal di Amerika Serikat.2000
Terhitung sejak tahun tersebut, Dji Sam Soe 234 mengalami peningkatan banderol harga menjadi Rp 10.000,00 untuk isi 10 batang, Rp 12.000,00 untuk isi 12 batang, Rp 16.000,00 untuk isi 16 batang, Rp 20.000,00 untuk isi 20 batang, dan Rp 50.000,00 untuk kemasan kaleng isi 50 batang.2012
Setelah hampir 1 abad mempertahankan kemasannya, Dji Sam Soe 234 menampilkan kemasan khusus yang dibuat untuk merayakan 99 tahun Dji Sam Soe 234 citarasa legendaris. Dahulu, Sekarang, dan Selamanya. Dengan kemasan 14 batang dengan harga Rp 14.000,00. Sekarang harga per bungkus Rp. 17.000.00 tetapi kadang-kadang ada yang menjualnya sampai dengan Rp. 20.000.00 bila saat itu 234 sulit dicari.Etimologi Dji Sam Soe
Dji Sam Soe (Hanzi: 二三四) adalah pelafalan dari bahasa dialek Hokkian, di provinsi Fujian, Tiongkok, yang mengandung arti 234 yang bila dijumlahkan menjadi angka 9. Liem Seeng Tee, mempercayai bahwa mitos angka 9 itu membawa keberuntungan dan kesempurnaan. Alhasil segala aspek dari produk kreteknya banyak ditemui angka 9 seperti, DJI SAM SOE, SAMPOERNA, jumlah bintang pada logo 234 serta sudut-sudutnya berjumlah 9. Kepercayaan inilah yang dipegang teguh oleh Liem Seeng Tee dalam menciptakan produk kreteknya. Bahkan, kepercayaan akan angka 9 ini bukanlah hanya sekadar mitos belaka. Pihak PT HM Sampoerna Tbk menetapkan jumlah karyawan untuk memproduksi DJI SAM SOE Kretek di THE HOUSE OF SAMPOERNA (Surabaya) berjumlah dua ratus tiga puluh empat (234) orang, tidak lebih dan tidak kurang, dan pihak PT Bentoel Internasional Investama Tbk menetapkan jumlah karyawan untuk mendistribusikan DJI SAM SOE Kretek dari Pabrik Dji Sam Soe keempat yang juga Pabrik Bentoel (Karanglo, Malang, Jawa Timur), juga berjumlah dua ratus tiga puluh empat (234) orang, tidak kurang dan tidak lebih (hingga 1 Januari 2005).Varian Produk Dji Sam Sam Soe
Tanpa Filter:
- Dji Sam Soe 234 10 batang (Fatsal - 5)
- Dji Sam Soe 234 12 batang (Fatsal - 5)
- Dji Sam Soe 234 16 batang (Fatsal - 5)
- Dji Sam Soe 234 20 batang (Fatsal - 5)
- Dji Sam Soe 234 Kaleng 50 batang (Fatsal-5)
- Dji Sam Soe 234 Super Premium (Fatsal - 5)
Filter:
- Dji Sam Soe 234 Filter (Fatsal - 9)
- Dji Sam Soe 234 Super Premium (Fatsal - 9)
- Dji Sam Soe 234 Gold (Fatsal - 9)
- Dji Sam Soe 234 Magnum Filter (Fatsal - 9)
- Dji Sam Soe 234 Magnum Blue (Fatsal - 9)
- Dji Sam Soe 234 Super Premium Masterpiece (Fatsal - 9)
- Dji Sam Soe 234 Super Premium Magnum Filter (Fatsal - 9)
- Dji Sam Soe 234 99 Limited Edition (Fatsal - 9)
- Dji Sam Soe 234 100th Tin Case (Fatsal - 9)
No comments:
Post a Comment